Minggu, 03 April 2016

DISKUSI AKHIR PEKAN - FENOMENA PENDIDIKAN oleh FKMPD Bima-Dompu-Malang

Malang, 3/4/16. Kegiatan rutinitas Forum Komunikasi Mahasswa Pascasarjana dan Dosen (FKMPD) Bima Dompu Malang dengan Tema Isu Pendidikan Kontomporer. Pemaparan yang dilakukan oleh Masquril Haq, SH dan Najamudin, S.Pd sebagai Pengantar Diskusi dimulai dari berbagai fenomena pendidikan yang terus melanda dalam dunia Pendidikan khusus pendidikan Bima Dompu (MBOJO), kemudian dilanjutkan Sosialisasi tentang Studi di luar negeri (Konkain University Thailand) serta tantangan dalam menyelesaikan studi oleh Salahuddin, S.IP, M.Si (Dosen Universitas Muhammadiyah Malang).
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 1 yang dimaksud dengan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Muncullah sebuah pertanyaan dalam diri kita masing-masing, apakah uraian tentang pendidikan di atas sudah terjawabkah dengan keadaan Bima-Dompu (Mbojo)  saat ini....? inilah kegundahan dan keresahan yang terjadi dikalangan akademisi/inteletual/pakar hari ini terutama bagi generasi Mbojo yang berada di perantauan Malang dibawah Payung Forum Komunikasi Mahasiswa Pascasarjana dan Dosen (FKMPD) Bima Dompu - Malang. 
Diskusi semakin alot dan tetap semangat serta tak terasa sampai larut malam di Gajebo Universitas Muhammadiyah Malang,  diskusi di mulai pukul 15.30 s/d  20.00. ini menandakan bahwa begitu pedulinya generasi Mbojo di Perantauan (Kota Malang) turut membahas tentang pendidikan serta mencarikan solusi tentang Fenomena Pendidikan yang melanda Dou Labo Dana Mbojo. 

Berbicara tentang studi lanjut ke luar Negeri (Konkain University Thailand) tidak ada tantangan terberat hanya tantangan ringan saja, yang pertama harus ada kesiapan Mental untuk studi lanjut, yang kedua adalah kita harus jujur dan berani di Negeri orang, lanjut dia mengungkapkan saya aja tidak bisa bahasa inggris tapi kalau sudah sampai di sana alhamdulilah bisa beradaptasi juga dan tekun/rajin belajar ketika berada di negeri orang (Ungkap Salahudin). 
Dalam diskusi tersebut para pelaku penyelengara pendidikan juga iku hadir mengungkapkan fenomena yang terjadi di Dana Mbojo sebagai bahan diksusi dan beberapa hasil penelitian-penelitian di bima oleh Mahasiswa Pascasarjana diungkapkan dalam Forum Diskusi tersebut. (Amir's)